Saturday, October 2, 2010

Keutamaan shalawat dalam Al-Hadits

Bershalawat kepada Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa) memiliki

banyak keutamaan bagi kita di dunia dan akhirat. Keutamaannya antara

lainnya:

Pertama:

Rasulullah saw bersabda:

“Pada hari kiamat aku akan berada di dekat timbangan. Barangsiapa

yang berat amal buruknya di atas amal baiknya, aku akan menutupnya

dengan shalawat kepadaku sehingga amal baiknya lebih berat karena

shalawat.” (Al-Bihar 7/304/72)

Kedua:

Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku tiga kali setiap hari dan tiga

kali setiap malam, karena cinta dan rindu kepadaku, maka Allah azza wa

jalla berhak mengampuni dosa-dosanya pada malam itu dan hari itu.” (Ad-

Da’awat Ar-Rawandi: 89, bab 224, hadis ke 226)

Ketiga:

Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku ketika akan membaca Al-Qur’an,

malaikat akan selalu memohonkan ampunan baginya selama namaku berada

dalam kitab itu.” (Al-Bihar 94/71/65)

Keempat:

Rasulullah saw bersabda:

“Pada suatu malam aku diperjalankan untuk mi’raj ke langit, lalu aku

melihat malaikat yang mempunyai seribu tangan, dan setiap tangan

mempunyai seribu jari-jemari. Malaikat itu menghitung dengan jari-

jemarinya, lalu aku bertanya kepada Jibril: Siapakah malaikat itu dan

apa yang sedang dihitungnya? Jibril menjawab: Dia adalah malaikat yang

ditugaskan untuk menghitung setiap tetesan hujan, ia menghafal setiap

tetesan hujan yang diturunkan dari langit ke bumi.

Kemudian aku bertanya kepada malaikat itu: Apakah kamu mengetahui

berapa tetesan hujan yang diturunkan dari langit ke bumi sejak Allah

menciptakan dunia?

Ia menjawab: Ya Rasulallah, demi Allah yang mengutusmu membawa

kebenaran kepada makhluk-Nya, aku tidak hanya mengetahui setiap

tetesan hujan yang turun dari langit ke bumi, tetapi aku juga

mengetahui secara rinci berapa jumlah tetesan hujan yang jatuh di

lautan, di daratan, di bangunan, di kebun, di tanah yang bergaram, dan

yang jatuh di kuburan.

Kemudian Rasulullah saw bersabda: Aku kagum terhadap kemampuan hafalan

dan ingatanmu dalam perhitungan itu.

Kemudian malaikat itu berkata: Ya Rasulallah, ada yang tak sanggup aku

menghafal dan mengingatnya dengan perhitungan tangan dan jari-jemariku

ini.

Rasulullah saw bertanya: Perhitungan apakah itu?

Ia menjawab: ketika suatu kaum dari ummatmu menghadiri suatu majlis,

lalu namamu disebutkan di majlis itu, kemudian mereka bershalawat

kepadamu. Pahala shalawat mereka itulah yang tak sanggup aku

menghitungnya.” (Al-Mustadrah Syeikh An-Nuri, jilid 5: 355, hadis ke

72)

Kelima:

Rasulullah saw bersabda:

“Sebagaimana orang bermimpi, aku juga pernah bermimpi pamanku Hamzah

bin Abdullah dan saudaraku Ja’far Ath-Thayyar. Mereka memegang tempat

makanan yang berisi buah pidara lalu mereka memakannya tak lama

kemudian buah pidara itu berubah menjadi buah anggur, lalu mereka

memakannya tak lama kemudian buah anggur itu berubah menjadi buah

kurma yang masih segar. Saat mereka memakan buah kurma itu tak lama

segera aku mendekati mereka dan bertanya kepada mereka: Demi ayahku

jadi tebusan kalian, amal apa yang paling utama yang kalian dapatkan?

Mereka menjawab: Demi ayahku dan ibuku jadi tebusanmu, kami

mendapatkan amal yang paling utama adalah shalawat kepadamu, memberi

minuman, dan cinta kepada Ali bin Abi Thalib (sa).” (Ad-Da’awat Ar-

Rawandi, hlm 90, bab 224, hadis ke 227)

Keenam:

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:

“Tidak ada sesuatu amal pun yang lebih berat dalam timbangan daripada

shalawat kepada Nabi dan keluarganya. Sungguh akan ada seseorang

ketika amalnya diletakkan di timbangan amal, timbangan amalnya miring,

kemudian Nabi saw mengeluarkan pahala shalawat untuknya dan meletakkan

pada timbangannya, maka beruntunglah ia dengan shalawat itu.” (Al-

Kafi, jilid 2, halaman 494)

Ketujuh:

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Barangsiapa yang tidak sanggup menutupi dosa-dosanya, maka

perbanyaklah bershalawat kepada Muhammad dan keluarganya, karena

shalawat itu benar-benar dapat menghancurkan dosa-dosa.” (Al-Bihar 94/

47/2, 94/63/52)

Kedelapan:

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Ketika nama Nabi saw disebutkan, maka perbanyaklah bershalawat

kepadanya, karena orang yang membaca shalawat kepada Nabi saw satu

kali, seribu barisan malaikat bershalawat padanya seribu kali, dan

belum ada sesuatupun yang kekal dari ciptaan Allah kecuali shalawat

kepada hamba-Nya karena shalawat Allah dan shalawat para malaikat-Nya

kepadanya. Orang yang tidak mencintai shalawat, ia adalah orang jahil

dan tertipudaya, sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya serta Ahlul baitnya

berlepas diri darinya.” (Al-Kafi 2: 492)

Syeikh Abbas Al-Qumi mengatakan bahwa Syeikh Shaduq (ra) meriwayatkan

dalam kitabnya Ma’anil Akhbar: Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) menjelaskan

tentang makna firman Allah saw, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya

bershalawat kepada Nabi…: Shalawat dari Allah azza wa jalla adalah

rahmat, shalawat dari malaikat adalah pensucian, dan shalawat dari

manusia adalah doa.” (Ma’anil akhbar: 368)

Dalam kitab yang sama diriwayatkan bahwa perawi hadis ini bertanya:

Bagaimana cara kami bershalawat kepada Muhammad dan keluarganya?

Beliau menjawab:

صلوات الله وصلوات ملائكته وانبيائه ورسله وجميع خلقه على محمّد وآل

محمّد والسلام عليه وعليهم ورحمه الله وبركاته

“Semoga shalawat Allah, para malaikat-Nya, para nabi-Nya, para rasul-

Nya dan seluruh makhluk-Nya senantiasa tercurahkan kepada Muhammad dan

keluarga Muhammad, dan semoga keselamatan, rahmat dan keberkahan Allah

senantiasa tercurahkan kepadanya dan kepada mereka.”

Aku bertanya: Apa pahala bagi orang yang bershalawat kepada Nabi dan

keluarganya dengan shalawat ini? Beliau menjawab: “Ia akan keluar dari

dosa-dosanya seperti keadaan bayi yang baru lahir dari

ibunya.” (Ma’anil akhbar: 368)

Kesembilan:

Syeikh Al-Kulaini meriwayatkan di akhir shalawat yang dibaca setiap

waktu Ashar pada hari Jum’at:

اللّهمّ صلّ على محمّد وآل محمّد الاوصياء المرضيين بأفضل صلواتك وبارك

عليهم بأفضل بركاتك والسلام عليه وعليهم ورحمة الله وبركاته

“Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad,

para washi yang diridhai, dengan shalawat-Mu yang paling utama,

berkahi mereka dengan keberkahan-Mu yang paling utama, dan semoga

salam dan rahmat serta keberkahan Allah senantiasa tercurahkan

kepadanya dan kepada mereka.”

Orang yang membaca shalawat ini tujuh kali, Allah akan membalas

baginya setiap hamba satu kebaikan, amalnya pada hari itu akan

diterima, dan ia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya

di antara kedua matanya. (Al-Furu’ Al-Kafi 3: 429)

Kesepuluh:

Dalam suatu hadis disebutkan: “Barangsiapa yang membaca shalawat

berikut ini sesudah shalat Fajar dan sesudah shalat Zuhur, ia tidak

akan mati sebelum berjumpa dengan Al-Qaim (Imam Mahdi) dari keluarga

Nabi saw:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَعَجِّلْ

فَرَجَهُمْ.

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad,

dan percepatlah kemenangan mereka .” (Safinah Al-Bihar 5: 17

0 komentar:

Post a Comment