Lesson 3
Menteri Ha marah sekali, kesenangan-nya dengan Cho Sun terganggu. Para gisaeng buru-buru minta maaf pada menteri Ha dan berkata kalau pria ini adalah mahasiswa SKK.
Menteri Ha berkata ia akan mengajukan keluhan pada universitas SKK karena kelakuan mahasiswanya. Tapi kemarahan menteri Ha membuatnya lupa kalau mahasiswa di depannya wajahnya mirip dengan gadis yang disukainya.
Yoon Hee membungkuk, ia minta maaf dengan anggun dan ingin pergi ketika ia melihat beberapa pria memandangi pundak Cho Sun yang terbuka. Yoon Hee diam sejenak, lalu mengambil jubah luarnya dan menyelimuti pundak Cho Sun, wow...gentle sekali hehe
Cho sun terpesona dengan tindakan heroik Yoon Hee, Menteri Ha tidak berkata apa-apa dan hanya melongo.
Yoon Hee minta maaf, saya tidak mengetahui siapa anda (bohong dia, sengaja) dan saya minta maaf karena berlaku sangat tidak sopan pada pertemuan pertama kita, tapi sepertinya saya harus membawa wanita ini pergi dengan saya. Pemimpin mahasiswa (In Soo) di SKK adalah putera Menteri Perang, dan sangat berkuasa di kampus karena nama ayahnya (sengaja nyindir hehe) dan kalau saya tidak membawa wanita ini, maka dia akan mengeluarkan dan memukuli saya, kata Yoon Hee.
Tentu saja Menteri Ha merasa tidak enak. Yoon Hee melanjutkan, saya akan ditendang keluar nanti, tapi paling tidak saya tidak dipukuli. Saya harus menjaga diri saya agar saya bisa mengajukan petisi pada Baginda mengenai ritual inisiasi ini. Saya sekarang mohon diri. Yoon Hee membimbing Cho Sun keluar dari kamar itu dengan merangkul pundak Cho Sun, wow...
Menteri Ha tidak mencegah mereka, ia tertegun dan tidak bisa mengungkapkan siapa dirinya. Tapi ia kesal juga dan memukul meja, dasar kurang ajar!
Cho Sun tanya siapa nama Yoon Hee.
Yoon Hee : "Bajingan!"
Cho Sun : Apa? namamu bajingan?
Yoon Hee menjelaskan , maaf bukan tapi dengan orang2 seperti itu menguasai negara benar2 mengesalkan. Bajingan seperti dia seharusnya dibuang ke dasar sungai Han, dan ...Yoon Hee akhirnya sadar para gisaeng memandangnya dengan heran.
Gisaeng : Tapi kau sudah menemukan Cho sun yang kau cari, apa kau akan menghabiskan malam seperti ini? (membahas dan mengeluh soal politik yg membosankan)
Yoon Hee melihat ke arah wanita yang tadi bersama menteri Ha dan baru menyadari kalau dia Cho Sun yang dicarinya, Yoon Hee senang sekali.
Sementara itu Sun Joon membahas perintahnya mengenai memetik bunga lotus yang mekar paling indah. Ya ada arti "lainnya" tentu saja, tapi Sun Joon benar2 polos dan ia berpikir tentang bunga lotus yang sebenarnya, oh polosnya...tapi Sun Joon terkejut ketika tiba2 pelayan-nya memeluknya dari belakang! Bwa...
Sun Joon bingung, pelayan-nya berkata apa lagi artinya, Tuan Muda?
Sun Joon : Apa?
Soon Dol : Apa coba?? hahaha (oh Go Do kau lucu sekali)
Sementara itu Hyo Eun menikmati pujian dari Byung Choon dan seseorang teriak, Lee Sun Joon datang!
Sun Joon dan Soon Dol sudah sampai di tembok luar kediaman Menteri Ha. Sun Joon tidak mengerti, pasti bukan putri Menteri Ha yang dimaksud. Sun Joon berdebat dengan pelayan-nya. Tapi Soon Dol sudah membungkuk dan berkata ayo Tuan Muda, cepat panjat punggung saya dan loncatilah temboknya.
Sun Joon tidak setuju, ini bukan cara yang terhormat.
Hyo Eun kesal, ia tidak sabaran, mana sih Lee Sun Joon? Hyo Eun ngomel. Berapa lama lagi aku harus menunggu? Hyo eun masuk lagi ke kamarnya dan menendang barang2 nya lalu membuka baju luarnya dengan kesal.
Hyo Eun : Hanya karena dia putra Perdana Menteri Kiri huh! Aku akan membuatnya menderita!
Pelayan Hyo Eun mengingatkan, Nona, pria2 itu menunggu di luar! Biarkan saja mereka menunggu kata Hyo Eun.
Hyo Eun mengambil buku novel roman Joseon, dan menghela nafas, sungguh membosankan semua pria di dunia ini idiot!
Hyo Eun tengkurap dan mulai ketawa2 asyik dengan bacaan-nya sambil menggelitik pelayan-nya dengan kaki kirinya, hehe...anak ini.
Hyo Eun : Katakan pada mereka aku istirahat dulu dan akan kembali 15 menit lagi.
Pelayan-nya malas, Hyo Eun mengancam, kalau begitu aku akan mengatakan-nya sendiri dengan baju ini. Pelayan-nya langsung keluar.
Pelayan Hyo Eun mengatakan pada teman2 In Soo kalau Nona akan istirahat 15 menit, lalu kelima pria yang diluar pergi ke toilet.
Tentu saja, ini waktunya untuk Sun Joon. Sun Joon sudah sampai di halaman Hyo Eun dan ia membaca nama ruangan Hyo Eun, Bu Yong Hwa Dang. Sun Joon berdiri bingung di depan pintu kamar Hyo Eun.
Hyo Eun melihat ada bayangan orang di luar kamarnya, ia pikir itu pelayan-nya, maka Hyo Eun langsung membuka pintu kamarnya dan ..Hyo Eun terpana, pria yang ia impikan (sesuai penggambaran novel2) ada di depannya!
Sun Joon juga kaget melihat Hyo Eun tiba-tiba membuka pintu dengan hanya mengenakan baju dalam tipis, Sun Joon memang gentleman, dan ia langsung membungkuk dan menutup pintu kamar Hyo Eun dari luar. Haha..polos..
Tapi, justru Hyo Eun membuka pintunya lagi hehe, Sun Joon bingung, aku..Hyo Eun mengulurkan jarinya untuk menutup mulut Sun Joon. Whoa!
(Apa yang akan dilakukan Tuan Sempurna? semua berkomplot membuatnya melakukan hal yang tidak pantas, bahkan korban-nya juga hahahaha)
Di Kampus SKK, Yong Ha dan In Soo masih minum bersama.
Yong Ha : Kau tanya mengenai perkembangan Kim Yoon Shik setiap jam. Kau resah. Kau seperti pria yang cemburu.
In Soo : Cho Sun, jika dia tidak menyukai pria, bahkan jika pria itu bersedia mati untuknya, ia tidak akan tergerak. Aku tahu ini dengan baik.
Yong Ha : Benar, itulah mengapa aku kirim Kim Yoon Shik. Untuk meyakinkan kalau anak itu akan gagal dan malam ini aku akan memastikan dia harus membuka bajunya.
Di Gibang, Cho Sun melayani Yoon Hee dan menuang teh untuknya. Yoon Hee bukannya memandangi Cho Sun seperti kebanyakan pria, ia justru mengamati interior kamar Cho Sun dan mengagumi disain-nya.
Cho Sun justru merasa nyaman dan dengan santai tanya, apa yang bisa ia bantu untuk Yoon Hee. Yoon Hee bingung dan tidak tahu bagaimana menjelaskan-nya. Cho Sun dengan lembut berkata, yang perlu kau lakukan hanya memintanya.
Cho Sun mendekat dan membuat Yoon Hee tidak nyaman, Cho Sun hanya meniup tepung di wajah Yoon Hee. Yoon Hee jengah, ia langsung bangkit dan berkata aku harus pergi!
Cho Sun heran, apa ia salah? Yoon Hee berkata tidak, tapi aku sama saja dengan menteri Ha. Aku minta semalam denganmu, apa bedanya?
Yoon Hee berkata ia lebih baik menanggung konsekuensi dihukum dalam inisiasi ini daripada harus merendahkan seorang wanita.
Ia akan pergi, tapi Cho Sun dengan lembut dan tanpa terduga memberikan baju dalam sutera merah muda miliknya sambil berkata "Untuk pria yang kucintai, aku memberikan ini sebagai lambang cintaku."
Yoon Hee tidak menjawab, ia duduk, dengan perlahan membuka kain sutera itu, mengambil kuas dan menghormati pemberian itu dengan melukis bunga dengan tinta hitam.
Yoon Hee : Ini bukan baju dalam wanita dengan takdir yang memalukan. Aku akan mengambil ini sebagai kenang2an yang tidak terlupakan.
Cho Sun menghargainya dan ia senang : Apa aku boleh menulis puisi sebagai balasan-nya?
Di Kediaman Menteri Ha, teman2 In Soo datang lagi menuju kamar Hyo Eun dan berpikir Sun Joon pasti sudah sampai. Sun Joon memang sudah ada di depan kamar Hyo Eun, ia memunggungi Hyo Eun dan berkata akan pergi. Sebaliknya Hyo Eun melarangnya, membuat Sun Joon heran.
Anak buah In Soo melihat bayangan di kamar Hyo Eun, mereka bergegas, dan membuka pintunya.
Hyo Eun di dalam dengan baju dalam-nya, ia teriak dan marah2. Otomatis teman2 In soo kabur semua.
Sun Joon ada di kamar Hyo Eun, ia tersembunyi di balik penyekat ruangan. Keduanya jadi kikuk dan berulang kali berkata maafkan ketidaksopanan-ku. Hyo Eun menunjukkan jalan keluar untuk Sun Joon. Hyo Eun sudah jatuh hati pada Sun Joon sehingga gugup sekali, sampai Hyo Eun terpeleset dan akan jatuh, Sun Joon menangkapnya! wee..
Hyo Eun sangat terpesona sampai ia mengatakan apa yang ada di kepala-ku, Aku pikir hal seperti ini hanya terjadi di novel. Sun Joon tidak bisa menjawabnya. Ha!
Menteri Ha dan rombongan-nya pulang ke rumah. Ia masih memikirkan Yoon Hee, sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana. Tapi tiba2 ada kertas merah bertebaran dari langit. Menteri Ha mencari dari mana datangnya, dan ia melihat seorang pemanah dengan tutup muka menembakkan panah ke udara. Panah itu membuat kertas2 merah berhamburan di kota.
Yoon Hee juga mendapatkan kertas merah itu, ia membaca : Geum Deung Ji Sa?
Pemanah itu sengaja menembakkan panahnya mengenai pintu kediaman Menteri Ha. Pemanah itu melompat ke atap rumah dan melarikan diri dengan berlompatan dari atap ke atap, lalu mendarat di depan...Yoon Hee yang tertegun melihatnya. Pemanah itu mendengar suara polisi mendekat, ia langsung lompat pergi.
Yoon Hee mendengar suara polisi, lalu ketika polisi mendekat dan tanya apa Yoon Hee melihat seseorang, Yoon Hee mengaku ia tidak melihat siapa-pun. Maka polisi itu melanjutkan pengejaran-nya.
Yoon Hee melihat ke atas, ternyata pemanah itu ada di atap, tepatnya menempel di bawah atap wow...lalu ia melenting turun ke bawah dan memberi isyarat pada Yoon Hee kalau ia berterima kasih lalu ia pergi lagi.
Polisi2 melihatnya lalu mengejar lagi, tapi mereka kehilangan pemanah itu ketika sampai ke SKK, wilayah yang tidak boleh dimasuki oleh petugas hukum. Menteri Perang murka. (aku kayanya tahu siapa dia..hehehe)
Raja Jeongjo mendapat laporan dan ia merasa terganggu dengan pelarian orang itu. Jeongjo berpikir apa ada hubungan-nya antara orang misterius itu dengan kampus SKK, tapi perdana menteri merasa tidak ada hubungan-nya. Jeongjo merenung, orang itu menyebar selebaran yang berisi mengenai Geum Deung Ji Sa.
Geum Deung Ji Sa adalah buku yang ditulis oleh Kakek Jeongjo (Raja Yeongjo/Yeoning/Yi Geum) yang mengakui kalau hukuman untuk anak-nya, Putera Mahkota Sado (ayah Jeongjo) bukan karena Putera Mahkota sakit jiwa tapi karena konspirasi politik oleh partai Noron.
Tentu saja buku itu adalah bom untuk partai Noron, jika Raja menemukan buku itu maka Raja akan membabat kekuatan partai Noron. Partai Noron ingin menghancurkan buku itu. Perdana Menteri Lee dan Menteri Perang Ha merasa gundah, keduanya partai Noron. Menteri Lee tidak percaya dan menemui Menteri Ha, bagaimana kau biarkan hal seperti terjadi? Temukan penjahatnya sebelum Baginda membuat gerakan dan menghancurkan Noron!
Sun Joon melihat Yoon Hee jalan dan ia langsung memegang pundak Yoon Hee. Membuat Yoon Hee terjatuh karena kaget. Sun Joon mengeluh, kau ini seperti melihat hantu saja. Yoon Hee langsung membalas, kau lebih menakutkan dari hantu. Sun Joon mengulurkan tangan membantu Yoon Hee berdiri, awalnya Yoon hee ragu tapi ia mengulurkan tangan kecilnya ke arah tangan Sun Joon.
Keduanya malu dengan tugas masing2 jadi Sun Joon berkata ayo cepatlah. Sun Joon menyadari baju dalam sutera di tangan Yoon Hee dan entah mengapa itu membuatnya kesal.
Siswa baru satu persatu menjelaskan pada para sunbae bagaimana mereka menyelesaikan tugasnya dan setelah itu para sunbae membantu mereka mengenakan jubah resmi SKK warna biru.
Giliran Kim Yoon Shik, ia maju dan memberikan baju dalam milik Cho Sun. Yong Ha dan In soo tidak berharap Yoon Hee sukses dalam misi, tapi ketika Yong Ha mengamati kain itu baik2 ia terperanjat, ini benar milik Cho Sun. Yong Ha terkesan, ia melihat pada Yoon hee dengan pandangan bingung tapi juga kagum. In Soo sebaliknya, terlihat kesal.
Anak buah In Soo mengambil kain sutera itu dan membaca puisi Cho Sun : Malam pendek ini membuat malam panjang tidak ada artinya. Aku tidak akan menukar malam pendek ini untuk kesenangan malam yang terpanjang. Mereka melongo wow...
In Soo menatap tajam dan tanya, apa ini benar? Apa Cho Sun memberikan ini padamu? Yoon Hee tidak bisa menahan senyum-nya, ia membenarkan. Yong Ha geli dan ia langsung mengumumkan kalau Kim Yoon Shik adalah pemenang inisiasi malam ini. In Soo diam saja hanya mengepalkan tangan di balik punggung-nya.
Giliran Sun Joon, ia mengaku tidak menyelesaikan tugasnya. Yooh Hee kaget. Yong Ha tanya, apa benar kau tidak menyelesaikan-nya? Atau menolaknya? Yong Ha melihat ketika Yoon Hee berbisik pada Sun Joon, tapi kau datang dari arah sana..Tapi Sun Joon diam saja.
Anak2 kecil yang melayani di SKK pipis bersamaan di kolam dan para mahasiswa menyoraki mereka. In Soo berkata : Lee Sun Joon yang dipilih oleh Baginda secara pribadi akan ditenggelamkan dalam kolam penuh air seni. Aku ingin melihat bagaimana kau dan harga dirimu itu.
Yong Ha terlihat senang, Yoon Hee terperanjat, tapi Sun Joon tetap tanpa ekspresi.
Semua tegang dan menunggu..tapi tiba2 Tunggu! Yoon Hee teriak, ia ingin minta hadiah sebagai pemenang malam ini, Ia ingin Sun Joon diampuni dan tidak dihukum. Semua kaget.
In Soo : Kau ingin menggunakan permintaanmu untuk Sun Joon? Apa kau tidak sadar aku punya kekuasaan untuk mendapatkan persetujuan pemerintah?
Yoon Hee berkeras, ia ingin Sun Joon diampuni.
Yong Ha kelihatan sekali ia senang, sepertinya ia sudah bosan dan ingin sesuatu yang lain di SKK. Sun Joon melihat Yoon Hee dengan tajam, Yoon Hee bersikap seolah-olah bukan apa-apa.
Pesta usai, Sun Joon menahan Yoon Hee lagi.
Yoon Hee : Jika kau ingin mengucapkan terima kasih, jangan repot2. Aku tidak melakukan-nya untuk orang lain, aku melakukan-nya untuk diriku sendiri, untuk prinsipku. Aku tidak suka berhutang budi dengan orang.
Sun Joon : Akan lebih baik kalau kau tidak ikut campur. Aku sudah memutuskan untuk menentang tradisi inisiasi di masa mendatang. Aku juga tidak suka berhutang pada orang, jadi kalau nanti kau memerlukan bantuanku, aku akan melakukan-nya untukmu. Sun Joon pergi sebelum Yoon Hee menjawabnya.
Yong Ha mendengar pembicaraan mereka dan tanya pada Sun Joon, Apa karena itu? kalau kau sangat membenci tradisi inisiasi maka kau bilang kau tidak pergi ke kediaman menteri Perang, kau lebih suka direndam dalam air seni daripada ikut senang2 permainan konyol. Apakah ini harga diri? Ke-keraskepalaan? atau mungkin menentang?
Sun Joon menoleh menatap Yong Ha. Yong Ha berkata tradisi inisiasi ini ditujukan persis untuk orang brengsek seperti dirimu. Orang yang lahir dengan hak istimewa yang tidak pernah menganggap siapapun. Tradisi ini diciptakan untuk bajingan rendah seperti dirimu. Mengapa? Karena ini Sungkyunkwan. Tidak peduli siapa ayahmu atau berapa banyak rumah yang dimiliki keluargamu, disini semuanya adalah siswa baru ketika mereka datang. Jadi berhenti bersikap arogan dan sombong, Itu pelajaran dari tradisi ini. wee..wajah Yong Ha serem.
Setelah mengatakan itu, Yong Ha jadi lebih ramah, ia menepuk bahu Sun Joon dengan kipasnya dan berkata, jadi jangan terlalu kaku, eh? Sun Joon menyindir, Jadi sunbae, kau sendiri tidak menghargai inisiasi, karena tidak ada siswa yang mengenakan jubah genit seperti milikmu. Apa kau mengenakan jubah itu untuk pamer kekayaan keluargamu?
Yong Ha tersenyum, kena dia, benar2 penilaian karakter yang bagus oleh Baginda, kata Yong Ha.
Sun Joon : Gu Yong Ha, bunga lotus adalah wanita yang terhormat. Tidak benar menggunakan-nya sebagai obyek permainan. Aku tidak melakukannya untuk melecehkan-mu, sunbae, jadi jangan marah.
Yong Ha : Selamat datang di Sungkyunkwan!
Yoon Hee ada di depan kamar, ia melihat sepatu Sun Joon diluar, ia memberanikan diri, melepas sepatunya dan masuk ke dalam.
Sementara itu, anak buah In soo bergosip, betapa dekatnya Yoon Hee dan Sun Joon. Yoon Hee menyelamatkan Sun Joon dan Sun Joon bahkan menolak tidur di Asrama Barat dimana tempat para Noron. Sun Joon justru memilih tidur di Asrama Timur, tempat para Soron.
Siswa Soron juga kesal, beraninya Lee Sun joon memilih tinggal di tempat mereka, mereka protes. Staf kampus juga bingung, mereka hanya bisa menghela nafas saja.
Tapi Gu Yong Ha dengan santai berkata jangan pusing, itu tidak akan lama. Keduanya tidak akan bisa tahan dalam kamar itu 1 hari saja, yah mungkin dua hari. Rekan2nya berkata pada Yong Ha, kau sepertinya sudah kehilangan sentuhan-mu, semua rencanamu tidak ada yang berhasil.
Yong Ha mengakui : Kalian benar, tapi kali ini aku akan berhasil, kali ini kita punya senjata rahasia...
Sesosok pria dalam jubah hitam jalan di selasar SKK dengan tampang sangar. Membuat siswa lain ketakutan setengah mati, di iringi background musik gitar dan flute hehehe....
"..Kuda Gila" kata Yong Ha dengan nyengir. Apa kalian pernah melihat dia berbagi ruangan dengan siswa lain, apa lagi Noron? Teman2nya cekikikan, mereka senang sekali.
Di kamar, Sun Joon sudah ganti dengan baju tidur, sementara Yoon Hee masih duduk dengan kaku, memegang erat tasnya, ia gugup sekali.
Sun Joon : Buka bajumu.
Yoon Hee : Apa?
Sun Joon melihat Yoon Hee dengan bingung. Yoon Hee berkata aku mau buka baju apa tidak apa urusanmu?
Sun Joon menjelaskan seperti untuk anak kecil, kalau kau sudah ganti baju, aku bisa mematikan lampu.
Yoon Hee : Tidur saja dan jangan pedulikan aku!
Sun Joon : Bagaimana kita bisa tidur dengan lampu menyala?
Yoon Hee langsung masuk ke tempat tidurnya, berbaring di samping Sun Joon dengan baju lengkap! hahaha Puas? kata Yoon Hee.
Sun Joon duduk, bagaimana kau bisa tidur dengan baju seperti itu? Apa kau tidak tahu pentingnya baju tidur? kita harus bertindak sesuai dengan aturan! Oh come on..hahaha
Yoon Hee sebal dan ia duduk lagi, teriak balik, Baiklah! terserah!
Yoon Hee berdiri dan akan keluar kamar, tapi justru hampir bertabrakan dengan..oh my fave, Moon Jae Shin! yang memiliki julukan Kuda Gila/Guh Ro, yang memandang tajam ke arah Yoon Hee, yang mundur teratur, lalu melihat dengan sebal ke arah Sun Joon.
Di luar kamar, anak buah In Soo sedang bertaruh. Apa Sun Joon akan dilempar keluar dari kamarnya malam ini. Yong Ha bertaruh, ia pegang Sun Joon, anak itu akan tetap di kamarnya sampai pagi.
Kembali ke kamar,
Sun Joon : Siapa kau?
Guh Ro : Aku seharusnya yang tanya. Apa ini? Keluar!! Jae Shin menendang semua barang2 teman sekamarnya dan langsung berbaring di tengah2 kamar.
Yoon Hee kemudian sadar pria ini adalah orang yang menyelamatkannya waktu itu. Yoon Hee panik, apa dia akan mengenaliku? Yoon Hee mengendap-endap, ia ingin menyelinap, tapi Guh Ro teriak, hei kau apa kau sudah gila? Apa yang kau lakukan disini?
Yoon Hee terperanjat.
Lalu Jae Shin berdiri dan melotot pada Sun Joon
Jae shin : Kau, Noron, apa yang kau lakukan disini? Apa yang dilakukan Noron kotor disini?
Sun Joon : Aku disini sesuai dengan alokasi kamar, tidak menurut kaitan politik.
Jae Shin : Bukankah kau bajingan Noron yang memecah Sungkyunkwan, bukan, tapi seluruh negeri dengan partai politik?
Sun Joon : Tapi sekarang, kau yang memecah kamar dengan partai politik. Jadi bukankah kau adalah Noron?
Jae Shin : Apa?
Sun Joon : Jadi, aku akan tidur disini. Sun Joon dengan tenang berbaring kembali.
Jae Shin terlihat seperti akan memukul Sun Joon. Yoon Hee jalan pelan2 untuk kabur, sementara anak buah In Soo dan juga Yong Ha menunggu apa yang akan terjadi di luar kamar...
Jae Shin berbaring juga, ia ketawa histeris, ia merasa terhina, apa? aku? Noron? Itu hinaan paling gila!
Jae shin minta lampu dimatikan, Yoon Hee permisi untuk keluar, tapi Jae Shin mengulurkan kaki dan membuat Yoon Hee jatuh tersandung...tepat diantara kedua pria itu!
Jae Shin : Apa kau pikir aku mau tidur disamping si Noron itu? Nanti, kau tidur disini diantara kami! wee...
Sementara di luar, Yong Ha menang taruhan...hahaha
Teman2nya yang lain pusing, mereka itu Anak Soron dan Anak Noron, dan seorang banci bisa tidur bersama. In soo lebih terganggu dengan penentangan Sun Joon atas tradisi inisiasi. In Soo menancapkan pisau ke meja dengan marah.
Dalam kamar...Jae shin tidur dengan resah, ia membuka kancing bajunya. Yoon hee tidak tidur, ia mencoba tidak terpengaruh. Sementara Sun joon tidur lurus seperti papan. Jae shin benar2 jorse, ia garuk2 celananya hehehe..., lalu miring dan lengannya jatuh ke dada Yoon Hee!
Yoon Hee berusaha menyingkirkan lengan Jae Shin dan miring ke arah Sun Joon tapi Yoon Hee kaget ketika melihat leher Sun joon! Yoon Hee balik ke arah satu lagi dan justru melihat luka di dada Jae shin! Haha...benar2 tidur paling tidak tenang sepanjang masa. Yoon Hee menggenggam erat pisau kecilnya. Tapi tidak lama, kaki Jae shin justru jatuh ke kaki Yoon Hee.
Di rumah keluarga Kim, Ibu Yoon Hee dan adiknya berdiri di luar rumah dan memanjatkan doa, agar Yoon Hee selamat melewati malam ini. Adik Yoon Hee berkata ibunya tidak perlu cemas, kakak akan baik-baik saja.
Pada saat yang sama Kim Yoon Hee sedang melepaskan kaki Jae Shin darinya. Perlahan Yoon Hee mulai mengantuk, ia stress dan kelelahan, akhirnya Yoon Hee tertidur...
Paginya, genderang untuk membangunkan para siswa sudah dipukul. Sun Joon sudah bangun sebelum genderang berbunyi. Ia duduk belajar dan melihat tempat tidur kedua teman-nya bahkan posisi tidur mereka, berantakan.
Sun Joon sebenarnya ingin mengacuhkan saja Yoon hee yang tidur dengan posisi kaku, tapi akhirnya ia memutuskan untuk memindahkan Yoon Hee. Aneh juga kenapa Yoon Hee yang dipindahkan hehe..
Ketika Sun joon mengangkat Yoon Hee, Yoon Hee terbangun. Keduanya sama-sama kaget. Yoon Hee terduduk, dan membentur kepala Sun Joon, membuat Sun Joon mendarat di perut Jae Shin! Jae Shin terbangun dan menemukan Noron di atas perutnya! whoa! awrr..!grr..grr!
Jae Shin teriak : Apa kalian mau mati!! keluar!! lalu Jae Shin melempar kasur ke arah keduanya.
Semua siswa keluar sambil menguap dan meregangkan badan dari kamar masing2. Yoon Hee adalah satu2nya yang keluar dengan jubah luar, tapi sepertinya lega karena selamat malam tadi.
Semua siap cuci muka dan membersihkan badan, Yoon Hee mencuci muka, Yong Ha menoleh dan tersenyum. Kenapa Yong Ha disini, apa dia Soron? Tapi ia akrab dengan In soo. Yong Ha ini menarik juga (secara politik).
Yoon Hee membersihkan kakinya dan aneh karena tidak ada yang menyadari kalau kaki Yoon Hee beda dengan kaki-kaki berbulu lainnya hahahaha
Yoon Hee mendengar siswa2 yang lain berbisik-bisik, apa yang dilakukan anak Noron di sini.
Semua siswa sudah siap dan seorang Prof berkata : dikurangi 5 poin untuk busana yang tidak rapi! Prof menyebutkan semua ujian dan test dan bla bla bla tapi ternyata orang itu bukan profesor, tapi siswa veteran yang mengulang, Ahn Do Hyun! dasar!
Lalu semua menuju kantin untuk sarapan, dimulai oleh ketua mahasiswa, Ha In Soo. Yoon Hee terpesona dengan makanan-nya (ia jarang makan makanan lengkap seperti ini). Tapi Yong Ha mendekat dan duduk di depannya.
Yong Ha memuji Yoon Hee, sarapan pertama di SKK, berarti kau sudah memenuhi syarat untuk ikut ujian negara. Kau pasti akan mengambilnya, karena kau sangat hebat. Diakui oleh Baginda, kejantanan-mu juga diakui oleh Cho Sun sendiri.
Yong Ha : Bukankah kau adalah "Dae Mul" (the big one), Tuan Kim Yoon Shik?
Yoon Hee tersentak, bahkan ia juga tahu apa artinya dijuluki "Dae Mul" dan membuat nasinya berhamburan ke wajah Yong Ha! (jadi ingat Kim Sam Soon hahahaha)
Jae Shin muncul setelah semua siswa selesai. Ia duduk di depan pintu kamarnya. Ketua mahasiswa Soron mendekatinya tapi mereka ketakutan dengan tatapan Jae Shin, mereka sebenarnya ingin minta Jae shin mengusir Sun Joon keluar.
Yoon Hee diledek teman2nya karena julukan yang diberikan oleh Yong Ha. Yong Ha memanggilnya Dae Mul! dan Yoon Hee menjawabnya. Yong Ha geli, lihat, kau langsung terbiasa dengan julukan-mu! Yong Ha nyengir dan ia mengambil sebutir nasi dari wajahnya dan menempelkan-nya ke hidung Yoon Hee.
Sun Joon : Sepertinya kau suka dengan julukanmu, Dae Mul.
In soo mendekati Sun Joon, apa kau menikmati permainanmu? Mencuri perhatian saat ujian, membuat Baginda memperhatikanmu, berbeda dari siswa lainnya, membuat pernyataan2, apa kau pikir kau sudah mendapatkan hati semua orang, termasuk Soron dan Namin? Sebenarnya, kau sudah kehilangan siswa Noron. Pemimpin siswa Soron ada di belakang In Soo.
Sun Joon : Aku tidak melakukannya untuk memenangkan hati semua orang.
In Soo : Benar, karena kau sudah memulai permainan, kau sebaiknya melanjutkan-nya. Cepat atau lambat kau akan menyadari kebodohanmu dan akan merangkak kembali.
In Soo melanjutkan : Aku ini murah hati. Aku akan menerima kembali mereka yang membelot.
Sun Joon : Pengharapan yang sia-sia tidak baik untuk kesehatanmu, Tuan Pemimpin siswa.
Sun Joon berlalu, Yong Ha kelihatan menikmati dan Yoon hee semakin cemas.
Yoon Hee jalan sendiri dan dikepung oleh anak buah In soo, mereka menuduh Yoon Hee memihak Sun Joon. Mereka memperingatkan, kalau Yoon Hee salah memilih pihak, ia akan berhadapan dengan In Soo.
Yoon Hee tidak tertarik dengan kekuasaan. Dan karena penolakan Yoon Hee, membuat mereka kesal dan menahan Yoon Hee di tembok, mereka mengancam akan memeriksa "Dae Mul"- Yoon Hee. Yoon Hee berusaha membebaskan diri, tapi mereka berlima. Yoon Hee kalah.
Tiba2 mereka berhenti, seseorang datang, Ha In Soo! In Soo tidak suka dengan tindakan teman2nya. In Soo memang suka dengan kekuasaan, tapi ia tidak suka dengan kekerasan dalam kampus, sepertinya asyik kalau In Soo juga nanti suka dengan Yoon Hee.
In Soo mendekat dan minta maaf atas ketidak sopanan rekan2nya, mereka hanya ingin menasihatimu. In soo meraih dagu Yoon Hee dan berkata dengan dingin :
"Tergantung bagaimana kau membawa diri, Sungkyunkwan bisa menjadi surga atau neraka, Kim Yoon Shik. Putuskan sekarang siapa yang akan kau pilih menjadi naunganmu. Sebagai pelajar yang dipilih oleh Raja sendiri, gunakan otak hebatmu itu dengan baik."
In soo mengetuk kepala Yoon Hee, aku akan mengamatimu, dan In Soo menurunkan tangannya ke sisi kepala Yoon Hee, setiap tarikan nafasmu, setiap langkahmu. Yoon Hee menahan nafas, ia ketakutan.
In Soo memegang dagu Yoon Hee lagi sehingga kepala Yoon Hee terangkat, Jadi Kim Yoon Shik, jangan melawanku. Jangan pernah! Jangan memaksaku menunjukkan padamu siapa aku dengan melukai tubuh lemah dan seperti wanita ini. Yoon Hee sangat ketakutan sampai air matanya hampir jatuh.
Yoon Hee langsung lari ke perpustakaan, mencari Lee Sun Joon.
Yoon Hee : Apa kau akan menepati janjimu? Hutangmu padaku. Apa kau akan melakukan apa yang kuminta?
Sun Joon ; Aku akan menepati janjiku, apapun itu.
Yoon Hee : Apa kau mau pindah ke Asrama Barat?
credit => http://kadorama-recaps.blogspot.com
0 komentar:
Post a Comment